Tergantung di Udara

Bait-bait sajak ini, kau tahu? Semuanya ganjil, bukan begitu? Perlu kamu biar tergenapkan aku. Layaknya keberhasilan, perpisahan perlu dirayakan, supaya tahu sore ini adalah akhir perjalanan. Kamu pernah dengar riwayat tentang batu? Ia menyisihkan materi yang sebenarnya perlu Agar air bisa tergenang lalu bersatu Aku tak percaya itu. Nyatanya? Selelah apa pun aku mencari arah…

Lucu

Lucu ya. Yang dikira terkubur, atau lari entah tersungkur, ternyata kekal dalam alur. Kau enak bisa tidur tergeletak. Sedang mataku justru terbelalak Oleh apiku yang tetiba terusak Oleh diammu yang tetiba mendesak. Kekal mengepal kenang menggenang. Langkah kaki di sampingmu tenang, dan dua pasang beradu senang, oleh pertemuan pertama siang-siang. Esoknya kamu mengapa lenyap? Padahal…